Ads 468x60px

Kecelakaan Lift di Blok M Plaza


Lift jatuh dari lantai 7 Blok M Square, Jakarta, dugaan awal disebabkan karena kelebihan penumpang.."
( sumber : republika goo.gl/QGwrGG )
Begitulah kesimpulan sementara dari BPBD atau Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta.
Yang menjadi pertanyaan adalah.. apakah tidak ada perangkat pengaman (safety) dari unit lift ketika penumpang melebihi kapasitas? Jawabnya ADA.
Trus mengapa perangkat safety tersebut tidak bekerja, minimal memberikan alarm tanda overload & pintu tidak akan menutup sampai dengan beberapa penumpang keluar ?
Bukankah hal tersebut merupakan standar pengaman yang ada pada keseluruhan lift penumpang ??
Hal inilah yang menjadi pertanyaan bila kita serta merta menyimpulkan bahwa penyebab kecelakaan lift tersebut semata mata disebabkan kelebihan penumpang.
-----------------------------
LIFT JATUH & PENTINGNYA MANAJEMEN PERAWATAN YANG BAIK
Lift merupakan peralatan yang membutuhkan pengamanan (safety device) yang sangat tinggi, karena secara umum, perangkat ini membantu manusia untuk naik turun lantai gedung dengan menggunakan prinsip katrol.. artinya secara sederhana, penumpang masuk kedalam box besi 1,5 x 1,5 meter, kemudian digantungkan pada tali besi / kawat seling, sembari diangkat dan diturunkan menggunakan mesin katrol yang.
Begitu sederhananya prinsip alat katrol / ungkit ini bukan..?
PERAWATAN SAJA TIDAK CUKUP
Bayangkan saja, ketika ada masing masing peralatan yang bermasalah, entah itu mesin katrol, maupun kawat selingnya yang putus.. maka dapat dipastikan kecelakaan akan terjadi.
Oleh sebab itu, di zaman modern ini perangkat lift dilengkapi sistem pengaman yang sangat sangat detil, salah satunya adalah pengaman atas kelebihan muatan.
Kemudian, jika telah dilengkapi perangkat pengaman yang lengkap, apakah lift akan selalu berjalan sempurna? Jawabnya TIDAK.
Dalam pelaksanaan operasionalnya, lift jelas jelas membutuhkan perawatan yang baik, rutin, dan terukur. Agar seluruh fungsi dapat dipastikan berjalan dengan sempurna, tanpa ada kemungkinan kerusakan (zero toleransi).
Untuk itu dibutuhkan manajemen perawatan yang sangat baik, agar meniadakan kemungkinan kegagalan sistem seperti kejadian beberapa hari lalu.
Berikut gambaran manajemen perawatan yang baik dan manfaat yang didapat :
1. REGULAR INSPECTION
Lift dipakai ratusan kali per harinya, untuk itu diperlukan pendataan, dan pengukuran rutin terhadap kinerja unit lift yang dilaksanakan per hari dan per minggu nya.
2. REGULAR MAINTENANCE
Pelaksanaan perawatan rutin terhadap seluruh komponen lift, sesuai dengan SOP minimal 1x sebulan
3. PREVENTIVE MAINTENANCE
Merupakan perawatan lift dalam rangka tindakan pencegahan sebelum terjadi kerusakan, seperti misalnya pemberian tambahan oli, setting dan kalibrasi, dll.
4. REPLACE BEFORE FAILURE
Merupakan tindakan penggantian suku cadang lift sebelum terjadi kerusakan yang berakibat fatal.
Demikian 4 poin penting dalam pelaksanaan manajemen perawatan yang baik dan benar. Diharapkan dengan penerapan 4 poin diatas, maka akan didapatkan efisiensi terhadap segala hal, yang dimulai dari
Efisiensi Biaya,
Efisiensi Kerusakan,
Pengurangan Downtime unit,
Memperpanjang umur peralatan,
Dan tentunya mengurangi (bahkan meniadakan) terjadinya kerusakan.
Didalam pelaksanaan ke 4 poin diatas tidaklah mudah, dibutuhkan tim kerja yang solid dan pengetahuan yang mumpuni di bidang lift, karena hal ini tidak akan mampu dilaksanakan oleh teknisi secara umum.
Dengan adanya tulisan singkat ini, semoga dapat memberikan kesadaran pada para pemilik usaha/user, bahwa MANAJEMEN PERAWATAN sangatlah diperlukan guna mencegah kerusakan fatal terhadap aset yang dimilikinya.
Salam
Keiwally